REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Sejumlah bukti menunjukan bahwa Gerakan Islam Turki Timur (ETIM) telah menghasut dan melakukan serangan teroris di Cina menggunakan internet. Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara menteri luar negeri pada Senin.
Xinhua melaporkan, kementerian luar negeri meminta dukungan internasional dalam upayanya melawan tindakan terorisme. Dengan menyebut terorisme adalah musuh umat manusia, ia pun mendesak dunia internasional untuk melawan terorisme. “Kami harap dunia internasional dapat memahami dan mendukung upaya Cina memberantas terorisme, termasuk ETIM,” katanya.
Hua Chunying mengatakan ETIM merupakan dalang dari serangan yang menewaskan tiga orang dan melukai 79 orang lainnya di stasiun kereta di Urumqi pada 30 April lalu. Menurut pejabat kepolisian di Xinjiang, serangan tersebut telah direncanakan oleh anggota ETIM Ismail Yusup di luar Cina.
Pada 22 April lalu, ia memerintahkan 10 rekannya di Xinjiang untuk mempersiapkan penyerangan. Penyelidikan pun menunjukan bahwa anggota utama kelompok tersebut mulai mengajarkan ekstrimisme Islam pada 2005 silam.
Hua pun membantah tuduhan adanya pembatasan aktivitas keagamaan oleh pemerintah Cina. “Pendapat seperti itu benar-benar salah,” katanya. Pemerintah Cina melindungi kebebasan warganya untuk menganut kepercayaan berdasarkan undang-undang, lanjutnya.
Ia menambahkan, orang yang beragama di Cina dapat menikmati kebebasan aktivitas keagamaan sesuai dengan undang-undang. “Kami melawan semua hal yang berhubungan dengan terorisme agama atau bangsa tertentu,” kata Hua.