Selasa 10 Jun 2014 04:35 WIB

Mesir Akan Hancurkan Semua Bangunan Ilegal di Sungai Nil

Rep: c77/ Red: Muhammad Hafil
Sungai Nil yang membelah kota Kairo, Mesir.
Foto: Republika/Rusdi Nurdiansyah
Sungai Nil yang membelah kota Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir akan menghancurkan semua bangunan di sepanjang Sungai Nil dan anak-anak sungainya yang dibuat secara ilegal. Menteri perairan dan irigasi, Mohamed Abdel Motteleb  mengatakan pada hari Senin (9/6), pemerintah berusaha untuk melindungi kanal yang diperlukan untuk membantu pertumbuhan tanaman pangan.

"Pemerintah tidak akan mentolerir  dalam menghadapi perambahan di Sungai Nil dan anak-anak sungainya dan sungai", ujar  Menteri Mohamed Abdel Motteleb seperti dikutip oleh kantor berita negara MENA.

Mesir adalah importir gandum terbesar dunia. Hal tersebut menguras finansial Pemerintah Mesir. Sumber resmi mengatakan bangunan liar di sepanjang Sungai Nil telah meningkat di tahun-tahun yang penuh gejolak sejak 2011, pemberontakan yang juga membuat pergi investor dan wisatawan, sumber utama devisa.

Akses Air adalah tantangan besar bagi kebanyakan petani Mesir. Bangunan bermunculan di wilayah padat penduduk delta Nil, meyebabkan hilangnya lahan pertanian dan potensi kerusakan pada sistem irigasi. 

Kementerian Pertanian memperkirakan bahwa sekitar 30.000 hektar telah hilang setiap tahun untuk pembangunan tanpa izin selama tiga tahun terakhir, naik dari 10.000 hektar sebelum pemberontakan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement