Selasa 10 Jun 2014 07:15 WIB

Sebulan Ini, Tiga Wartawan Tewas Tertembak di Filipina

Red: M Akbar
PERINGATI HARI KEBEBASAN PERS . Pelaku pers yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo, Komunitas Pekerja Media Gorontalo (KPMG) dan Persatuan Wartawan Indonesia Gorontalo (PWI) menggelar aksi damai depan bundaran saronde Gorontalo, R
Foto: ANTARA/DIDOT
PERINGATI HARI KEBEBASAN PERS . Pelaku pers yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo, Komunitas Pekerja Media Gorontalo (KPMG) dan Persatuan Wartawan Indonesia Gorontalo (PWI) menggelar aksi damai depan bundaran saronde Gorontalo, R

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Seorang penyiar radio, Nilo Baculo (67), dilaporkan tewas tertembak di Filipina, Senin (9/6) waktu setempat. Insiden penembakan kepada wartawan ini menjadi kali ketiga yang terjadi sepanjang bulan ini di negeri tersebut.

Kepala kepolisian setempat, Inspektur Glicerio Cansilao, mengatakan peristiwa ini dilakukan oleh seorang pria bersenjata bersepeda motor. Pelaku melepaskan timah panas itu ke arah Baculo dari jarak dekat di luar rumah korban di kota kecil Calapan, Filipina Tengah. 

"Kami tengah menyelidiki apakah itu berhubungan dengan pekerjaannya, meskipun saat ini kami belum bisa memastikannya," kata Cansilao kepada AFP.

Ia mengatakan Baculo bekerja sebagai komentator dan pembaca berita untuk radio DWIM sebelum radio itu ditutup pada tahun lalu.

Pembunuhan Baculo terjadi setelah seorang penyiar radio lain tewas ditembak di kota Davao, Filipina selatan, pada 23 Mei. Dua pekan sebelumnya, seorang penyiar radio juga tewas ditembak di Filipina selatan.

Komite Perlindungan Wartawan yang berpusat di New York, Amerika Serikat, Filipina merupakan negara ketiga paling berbahaya di dunia bagi pekerja media. Dua negara lainnya adalah Suriah dan Irak, dkata

Filipina juga sangat berbahaya karena yang digambarkan sebagai "budaya kebal hukum", tempat tokoh kuat, seperti, politisi atau pengusaha, dapat mengatur pembunuhan wartawan atau pengecam lain tanpa takut ditangkap.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement