REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wisatawan Amerika Serikat yang ditahan di Korea Utara menyukai petualangan dan "budaya baru", kata pengacara keluarganya dalam sebuah pernyataan, Senin.
Korea Utara pada Jumat mengatakan bahwa seorang warga negara Amerika Serikat ditahan karena melakukan "kegiatan yang jahat" setelah dia dilaporkan meninggalkan injil di sebuah hotel. Penahanan itu menjadikan total warga negara Amerika Serikat yang ditahan oleh rezim di Korea Utara adalah tiga orang, termasuk misionaris Kenneth Bae.
Kantor Berita Resmi Korea Utara (KCNA) mengatakan dalam sebuah laporan singkatnya bahwa Jeffrey Edward Fowle telah diperiksa oleh pihak-pihak yang berwenang setelah melanggar peraturan visa.
"Jeffrey Fowle yang berusia 56 tahun, suami terkasih Tanya selama 14 tahun, dan bapak dari tiga anak yang luar biasa, Alex (12 ), Chris (10 ), dan Stephanie (9), bepergian ke Korea Utara untuk berlibur," kata pembelanya Timotius Tepe dalam siaran pers yang disiarkan televisi WHIO.
"Jeffrey suka melakukan perjalanan dan menyukai petualangan mencoba berbagai budaya dan melihat tempat baru."
Keluarga Fowle "ingin menyampaikan penghargaan mereka yang tulus kepada Kedutaan Besar Swedia atas upaya mereka untuk Jeff. Keluarga juga akan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dari berbagai penjuru dunia yang telah menawarkan dukungan mereka selama masa sulit ini," lanjut pernyataan tersebut.