REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama memperingatkan akan melakukan serangan militer ke Irak, Kamis (12/6). Serangan militer dilakukan guna mendorong mundur kekuatan kelompok pemberontak Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL).
Saat ini, semua opsi sedang dilihat oleh AS untuk membantu para pemimpin Irak. Saat pendudukan AS berakhir di Irak pada 2011, Pemerintah mengambil penuh kontrol Irak. Obama mengatakan jika beberapa tindakan untuk jangka pendek sangat memungkinkan untuk dilakukan saat ini.
"Dalam konsultasi kami dengan Irak, akan ada beberapa hal yang perlu dilakukan secara militer untuk menyelesaikan permasalahan," ujar Obama dala pernyataan di Gedung Putih, dilansir Reuters, Kamis (12/6).
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan jika negara tersebut saat ini telah menerbangkan pesawat tanpa awak (drone) di Irak. Dalam komentarnya, Obama mengeluhkan Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki telah gagal untuk meredakan konflik sektarian di negara tersebut.
Menurut Obama, konflik sektarian yang terjadi di Irak antara muslim syiah dan sunni harus diselesaikan melalui komponen politik. Kekacauan yang terjadi di Irak saat ini menjadi panggilan bagi pemerintah yang dipimpin oleh Maliki, yang ditentang oleh minoritas sunni di negara itu.
Wakil Presiden AS, Joe Biden menegaskan jika AS siap mengintesifkan dan mempercepat keamanan untuk Irak. Hal ini menurutnya telah disampaikan pada Maliki, yang mana meminta agar AS melakukan serangan udara.