REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyatakan tidak akan pernah mengirim pasukan militer ke sekitar anjungan minyak Haiyang Shi You 981 di Laut Cina Selatan.
"Saya memberitahu anda dengan sangat jelas bahwa sejak 2 Mei sampai hari ini, termasuk ketika operasi (pengeboran) selesai, kami tidak pernah dan tidak akan pernah mengirim pasukan militer. Karena kami melaksanakan kegiatan komersial sipil dan normal," kata Wakil Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri dari Departemen Perbatasan dan Laut Yi Xianliang dalam konferensi pers, Jumat (13/6).
Yi menambahkan ada kapal militer Cina yang datang dari selatan, tetapi lokasinya jauh dari anjungan minyak.
Dalam kesempatan itu, Yi menunjukkan gambar kapal Vietnam yang jauh lebih kecil muncul menyenggol kapal-kapal Cina. Tampak polisi maritim Cina mengambil potongan-potongan kayu dan jaring nelayan. Dia mengatakan Vietnam meletakkan benda-benda itu sebagai hambatan bagi kapal Cina.
Dia mengklaim Cina telah melakukan lebih dari 30 putaran pembicaraan dengan Vietnam sejak krisis dimulai. Dia membantah Cina menghalangi keinginan Vietnam mengadakan dialog tingkat tinggi atau menolak utusan khusus ke Beijing.
Pekan lalu, Vietnam menyiarkan gambar kapal Cina yang bertabrakan dengan kapal nelayan kecil yang akhirnya tenggelam.
Cina mengklaim sekitar 90 persen dari Laut Cina Selatan. Karena klaimnya tersebut, Cina harus bersengketa dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan. Cina juga terlibat dalam sengketa teritorial di Laut Cina Timur dengan Jepang.