Sabtu 14 Jun 2014 13:00 WIB

Afghanistan Gelar Pilpres Putaran Kedua

Rep: C75/ Red: Taufik Rachman
Afghan President Hamid Karzai speaks during a news conference in Kabul on January 25, 2014.
Foto: Reuters/Mohammad Ismail
Afghan President Hamid Karzai speaks during a news conference in Kabul on January 25, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tempat-tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Afghanistan dibuka Sabtu, kata para pejabat dan saksi mata, ketika warga Afghanistan berbondong untuk memberikan suara dipemilihan presiden putaran kedua untuk memilih pengganti Hamid Karzai.

Warga di Ibu kota Kabul berbaris dari fajar untuk memberikan suara mereka dalam persaingan ketat antara mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah dan ekonom ex-Bank Dunia Ashraf Ghani.

Sementara jutaan orang Afghanistan dijadwalkan menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan presiden negeri itu, pemerintah telah melancarkan semua langkah keamanan guna menjamin keamanan bagi Hari Pemungutan Suara, Sabtu.

Di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, dan kota besar lain, personel dari dinas pelaksana hukum telah disiagakan guna menghadapi kemungkinan aksi gangguan.

Pemerintah telah menggelar polisi dan personel militer di semua jalan utama, jalan arteri dan daerah sensitif di Ibu Kota Afghanistan untuk memeriksa setiap orang yang memasuki Kabul.

Semua jalan di Kabul lengang pada Jumat dan petugas keamanan juga telah meningkatkan patroli di kota tersebut serta memeriksa orang yang bepergian dan kendaraan yang mencurigakan.

Gerilyawan Taliban --yang telah gagal mengganggu pemilihan presiden pada 5 April-- sekali lagi berikrar akan menggelincirkan proses pemilihan presiden yang ditetapkan pada 14 Juni.

Mantan menteri luar negeri Dr. Abdullah Abdullah dan mantan menteri keuangan Dr. Ashraf Ghani Ahmadzai maju sebagai pesaing, jika salah seorang meraih lebih banyak suara dibandingkan yang lain, maka ia akan menggantikan Presiden Hamid Karzai, yang masa jabatannya telah berakhir.

Sementara itu, menteri dalam negeri dan pertahanan Afghanistan telah meremehkan ancaman Taliban dan mengatakan pasukan keamanan nasional telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk menyediakan keamanan bagi pemungutan suara dalam pemilihan presiden 14 Juni.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement