REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Seorang pria asal Kota Launceston, Tasmania, didenda sebesar 5.000 dolar setelah juri di Pengadilan Negeri memutuskannya bersalah atas kepemilikan materi eksploitasi anak.
Robert mengatakan, ia berpedoman pada hukum negara bagian yang menyebut bahwa seseorang dapat memiliki materi seksualitas anak untuk tujuan penelitian ilmiah. Dalam sebuah rekaman wawancara dengan polisi yang diperdengarkan di pengadilan, Robert mengungkapkan bahwa ia tengah meneliti perilaku psikologis evolusioner.
Pengadilan Negeri Tasmania di Launceston membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai mayoritas putusan bersalah atas tindakan Robert. Dalam putusannya, hakim Robert Pearce mengatakan, meski kejahatan yang dilakukan Robert Stonjek tidak termotivasi oleh dorongan seksual, penelitiannya benar-benar tak bermanfaat bagi tujuan ilmiah apapun.