REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Finlandia merasa aman dan tidak akan bergerak lebih dekat ke NATO.
"Presiden Sauli Niinisto mengusulkan untuk membayangkan bahwa Finlandia segera akan menjadi anggota NATO. Perbatasan Aliansi dengan Rusia akan berlipat ganda sekaligus," kata Lavrov kepada TV Tsentr's Postscriptum Ahad (15/6).
Dia mengutip pernyataan presiden Finlandia yang mengatakan, jika Swedia mengikuti cara ini, Laut Baltik akan menjadi laut dalam NATO. "Apakah Eropa Utara membutuhkan ini? Bagaimana Rusia akan bereaksi - Presiden Niinisto mengajukan pertanyaan ini dengan tersirat. Dia tahu bahwa jawabannya adalah negatif: tidak ada kebutuhan untuk itu," kata Lavrov.
"Niinisto juga mengatakan, para politisi Finlandia tertentu mengklaim bahwa seseorang tidak bisa merasakan aman ketika Rusia terlalu agresif," katanya. "Ini adalah argumen berharga. Orang-orang serius tahu tentang hal itu," kata Lavrov.
"Presiden Niinisto menyadari bahwa apa yang terjadi di Ukraina adalah mustahil di Finlandia," katanya.
"Tidak mungkin untuk melakukan suatu kudeta anti-konstitusional di Finlandia dan menggulingkan presiden yang sah karena ia mengambil istirahat untuk menandatangani dokumen apapun," kata Lavrov.
Pada tanggal 9 Juni, Lavrov mengunjungi Finlandia untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden negara itu dan Menteri Luar Negeri Erkki Tuomioja.