Ahad 15 Jun 2014 03:04 WIB

Ini Tantangan Pemerintahan Finlandia ke Depan

Rep: c54/ Red: Agung Sasongko
Alexander Stubb, Menteri Perdagangan Finlandia.
Foto: AP
Alexander Stubb, Menteri Perdagangan Finlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Alexander Stubb, Menteri Perdagangan Finlandia, dipastikan maju sebagai Perdana Menteri ke-43 negeri tersebut setelah dia terpilih sebagai ketua partai konservatif berkuasa, Koalisi Partai Nasional, Sabtu (15/6).

Stubb (46) yang juga anggota Parlemen Uni Eropa akan menggantikan Jyrki Katainen, pendahulunya dari partai yang sama, yang April lalu menyatakan hendak menyudahi karir politiknya di dalam negeri dan akan mencari posisi di lembaga Eropa.

"Saya akan segera menghubungi para pimpinan partai-partai lain untuk merundingkan pembentukan pemerintahan ke depan," ujar Stubb dalam konfrensi pers, seperti dilansir News Daily.

Stubb melaju sebagai pemenang mengungguli pesaingnya Menteri Urusan Sosial Paula Risikko dengan perolehan suara 500 berbanding 349 pada putaran kedua. Sementara Menteri Insustri Jan Vapaavouri, kandidat konstoversial dengan catatan kriminal, menempati posisi ketiga.

Stubb merupakan mantan Menteri Luar Negeri yang dikeenal dengan kebijakan ekonomi liberalnya. Pendukung setia Uni Eropa yang aktif memperjuangkan Finlandia menjadi anggota NATO itu harus bersiap menghadapi resesi ekonomi yang dialami negeri Skandinavia tersebut.

Dalam delapan kuartal terakhir, Produk Domestik Bruto (PDB) Finlandia terus mengalami penurunan bahkan stagnasi. Pada kuartal pertama 2014, nilai PDB minus hingga 0,4 persen, atau yang terburuk dalam 20 tahun terakhir. 

Penurunan ekonomi Finlandia antara lain disebabkan oleh kemunduran industri kertas dan elektronik mereka, populasi yang semakin menua, serta meningkatnya angka pengangguran yang 8,5 persen pada April tahun ini. 

Krisis yang terjadi di Ukraina dan pelemahan Rubel juga memberikan dampak tersendiri bagi Finlandia. Hal itu terjadi karena negara tersebut begitu bergantung pada perdagangan dengan negara-negara tetangga Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement