REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina dan Rusia pada Sabtu (14/6) gagal mencapai kesepakatan dalam pembicaraan yang ditujukan untuk mencegah penghentian pasokan gas Rusia, tetapi kedua pihak akan bertemu lagi pada hari ini (Ahad, 15/6).
"Tidak ada solusi yang ditemukan, dan perundingan akan dilanjutkan Minggu (15/6) pagi," kata Menteri Energi Ukraina, Yuriy Prodan kepada para wartawan.
Sebelumnya, Rusia menawarkan kepada Ukraina diskon sebesar 100 dolar AS per seribu meter kubik gas, tetapi Kiev menolak tawaran tersebut dan menginginkan perubahan resmi ke tingkat yang ditetapkan dalam kontrak kedua belah pihak.
"Kami tahu permainan Rusia ini, diskon diatur oleh keputusan pemerintah Rusia dan ditarik kembali oleh keputusan pemerintah Rusia. Posisi kami masih sama, kami ingin perubahan kontrak," kata Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk.
"Semua perangkap dan tipuan yang sekali lagi dilakukan Rusia tidak bisa diterima," kata Yatsenyuk dalam pertemuan pemerintah.
"Mari kita menandatangani perjanjian untuk menghindari keharusan membawa kasus ini ke pengadilan," tambahnya.
Tanggapan Yatsenyuk datang segera sebelum kedua belah pihak memulai babak baru pembicaraan yang dimediasi Uni Eropa di Brussels guna mencegah pemotongan gas Rusia atas tagihan yang belum dibayar. Ukraina memiliki utang sekitar 4,5 miliar dolar AS terkait pembelian gas dari Rusia.