REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebanyak 14 warga sipil Afghanistan tewas dan 41 orang lagi cedera dalam serangan yang ditujukan kepada tempat pemungutan suara (TPS) pada Sabtu (14/6) waktu setempat. Putaran kedua pemilihan presiden Afghanistan dimulai pada Sabtu (14/6) pagi dan ditutup sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
"Sebanyak 14 warga sipil tewas dan 41 warga sipil cedera selama serangan yang dilancarkan anggota Taliban terhadap TPS selama penyelenggaraan babak kedua pemilihan presiden pada Sabtu (14/6)," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan Bidang Keamanan Jenderal Mohammad Ayoub Salangi kepada media setempat.
Ketika ditanya mengenai jumlah serangan, Salangi mengatakan gerilyawan melancarkan lebih dari 150 serangan termasuk serangan bersenjata dan menembakkan granat berpeluncur roket. Xinhua melaporkan, serangan itu juga meliputi 15 pemboman pinggir jalan dan satu penyergapan. "Kebanyakan serangan Taliban terjadi di Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan, Faryab dan Herat," kata Salangi.
Babak kedua pemilihan presiden akan memutuskan apakah mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah atau mantan ahli ekonomi Bank Dunia Ashraf Ghani Ahmadzai akan memimpin negeri tersebut memasuki era baru dengan penurunan bantuan sipil dan militer internasional. Hasil awal pemungutan suara akan disiarkan pada 2 Juli, sedangkan hasil akhir pemungutan suara akan diumumkan pada 22 Juli.
Jumlah korban jiwa di pihak pasukan keamanan masih belum diketahui. Namun, beberapa sumber tak resmi mengatakan 15 personel pasukan keamanan tewas dan beberapa puluh lagi cedera selama peristiwa serangan tersebut.
Perlawanan pimpinan Taliban telah merajalela sejak kelompok itu pada pertengahan Mei melancarkan serangan tahunan terhadap pasukan Pemerintah Afghanistan dan lebih dari 51.000 ribu prajurit pimpinan NATO yang ditempatkan di negeri tersebut.