Ahad 15 Jun 2014 11:06 WIB

PBB: 50 Ribu Anak Sudan Selatan Terancam Mati Kelaparan

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Muhammad Hafil
Sudan
Foto: Republika
Sudan

REPUBLIKA.CO.ID, SUDAN SELATAN -- PBB mencatat lebih dari 50 ribu anak di Sudan Selatan hadapi kematian akibat penyakit dan kelaparan. Selama perang sipil yang berlangsung sejak enam bulan lalu, PBB telah berupaya mencari lebih dari satu miliar dolar AS untuk mengeluarkan mereka dari keadaan tersebut.

''50 ribu anak bisa meninggal jika tidak segera ditolong,'' kata ketua bantuan PBB untuk Sudan Selatan, Toby Lanzer dikutip AFP. Pada Sabtu (14/6) ia meluncurkan rencana bantuan untuk 3,8 juta orang yang menderita kelaparan, kekerasan dan penyakit.

Perang telah membunuh ribuan orang dan memaksa lebih dari 1,5 juta orang meninggalkan rumahnya sendiri. Apalagi, ancaman kelanjutan perang terus mengiringi. Presiden Salva Kiir dan lawannya Riek Machar berencana lakukan gencatan senjata pada pekan ini.

Namun para pengamat meragukan hal tersebut. Mereka ragu kedua kubu ini akan lanjutkan negosiasi dan lebih percaya mereka akan tetap menggunakan kekuatan militer untuk menang. ''Kalau pun pertempuran tertunda, hal ini telah menghancurkan kehidupan jutaan orang,'' kata Lanzer pada wartawan.

Ia mengatakan, kondisi Sudan Selatan saat ini memburuk dari sisi kondisi cuaca. Hujan lebat telah membuat orang-orang hidup di atas lumpur. ''Kolera dan malaria merajalela dimana-mana. Anak-anak kekurangan gizi. Jutaan orang membutuhkan bantuan kesehatan darurat, juga makanan, air bersih, sanitasi dan tempat penampungan layak,'' kata Lanzer.

Lebih dari 94 ribu orang masih mengungsi di basis yang didirikan PBB. Kondisinya sudah penuh sesak karena mereka tidak bisa meninggalkan perlindungan. Serangan bisa terjadi kapan saja. Pembicaraan damai sementara di Ethiopia telah berhasil menghasilkan bantuan sekitar 17 juta dolar AS.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement