REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Peneliti Australia berhasil menghadirkan pisang hasil rekayasa genetika yang mampu melawan kekurangan vitamin A. Pisang istimewa yang ditanam di ujung utara Queensland dan akan dipasarkan ke Afrika dan sedang menjalani uji coba pada manusia di Amerika Serikat.
Peneliti dari Universitas Teknologi Queensland telah berhasil merekayasa buah pisang yang dapat meningkatkan jumlah beta-karoten yang akan diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Pisang rekayasa genetika ini bertujuan untuk mencegah ribuan anak-anak di Afrika Timur meninggal atau kehilangan indera penglihatan. Termasuk buta karena kekurangan vitamin A.
Yayasan Bill dan Melinda Gates telah menghabiskan uang senilai $12 juta untuk proyek ini yang dipimpin oleh Profesor James Dale dari Pusat Tanaman Tropis dan Komoditas Biologi Universitas Teknologi Queensland. "Ada banyak strategi untuk mengurangi kekurangan vitamin A namun masih ada populasi yang resisten di dunia," katanya, baru-baru ini.
"Mereka adalah kelompok penduduk yang termiskin dari yang miskin dan mungkin cara terbaik untuk menjangkau mereka adalah melalui makanan pokok mereka."
Peneliti Uganda, Stephen Buah telah bekerja pada proyek penelitian di Brisbane ini selama hampir tiga tahun. Menurutnya 30 persen dari anak usia balita secara klinis kekurangan vitamin A.
"Anak-anak berusia antara nol sampai lima tahun yang kekurangan vitamin A kemungkinan besar tidak mampu bertahan hidup, dan beberapa dari mereka mengalami komplikasi yang menyebabkan kebutaan," katanya.
Dia mengatakan 70 persen dari populasi di Uganda mengandalkan makanan sehari-hari pada pisang.
"Pisang adalah makanan pokok penduduk Uganda, bahkan faktanya pisang didaerah kami itu disebut makanan. Jika makanan yang disajikan tidak ada pisangnya, maka itu bukan disebut makanan, sehingga pisang merupakan tanaman pangan penting," kata Buah.
"Setelah proyek ini selesai dan produk pisang dengan kandungan beta kerotin ini siap dikeluarkan, dampaknya akan sangat signifikan karena pisang merupakan tanaman besar.
Sekitar 10 kilogram pisang yang ditanam di stasiun penelitian di utara jauh Queensland telah tiba di Universitas Iowa Amerika Serikat untuk menjalani ujicoba.
Profesor Dale yakin hasil uji coba ini akan berjalan baik.
"Kami sangat yakin karena berdasarkan uji coba yang kita lakukan pada hewan, kita ketahui kadar beta-karoten di dalam pisang matang yang kami biakan ini sangat tinggi, sehingga hasilnya benar-benar baik,” katanya.
Dale menambahkan pihaknya mentargetkan akan melepaskan pisang dengan kandungan Beta Kerotene ini pada tahun 2020 kepada para petani di Uganda.
Pakar hortikultura, Jeff Daniells yang bertanggung jawab pada masa penanaman pisang rekayasa genetika di utara jauh Queensland.
"Kami menggunakan gen dari pisang yang mengalami peningkatan kadar pro-vitamin A dan hanya menempatkan mereka ke dalam pisang yang ada tanpa mengubah pisang terlalu banyak," katanya.
Daniells mengatakan pisang GM memiliki warna kuning yang berbeda dari pisang biasa.
"Kami sedang mencari pisang berwarna kuning, terutama dalam daging buahnya, yang akan memberikan peningkatan kadar vitamin A," katanya.
Hasil dari percobaan manusia diharapkan pada bulan Oktober