Senin 16 Jun 2014 16:32 WIB

Militer Bantah Lakukan Pembersihan Pekerja Asing di Thailand

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Taufik Rachman
Thailand's Army commander Gen. Prayuth Chan-ocha, left, arrives at the Royal Thai Army Club in Bangkok, Thailand, Friday, June 13, 2014.
Foto: AP/ASTV Manager
Thailand's Army commander Gen. Prayuth Chan-ocha, left, arrives at the Royal Thai Army Club in Bangkok, Thailand, Friday, June 13, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Junta militer Thailand membantah menjalankan kebijakan pembersihan pekerja asing ilegal dari Thailand.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan lebih dari 100 rbu pekerja Kamboja tanpa dokumen resmi beserta anak-anak mereka meninggalkan Thailand.

Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban milik militer (NCPO) bersikeras pekerja Kamboja itu meninggalkan Thailand atas keinginan sendiri.

Miiter mengatakan 60 ribu pekerja telah melewati perbatasan Sabtu pekan lalu. Militer memperkirakan terdapat 90 ribu pekerja ilegal Kamboja di Thailand.

"NCPO tidak mempunyai kebijakan pembersihan, tetapi tim harus pergi ke wilayah dimana terdapat pekerja ilegal. Tujuannya untuk mengatur pekerja asing karena masalah yang telah menumpuk selama 10 tahun terakhir," ujar juru bicara NCPO Winthai Suvaree.

Militer meminta mereka yang mempekerjakan pekerja asing melanjutkan aktivitas normalnya dan menjaga ketertiban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement