REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang membantah tuduhan Beijing yang mengatakan bahwa pesawat Jepang F-15 terbang mengikuti pesawat Cina dalam insiden di Laut Cina Timur pekan kemarin. Cina sempat memperlihatkan rekaman yang diduga menunjukkan insiden itu.
Cina mengatakan pada Kamis pekan lalu, dua pesawat Jepang F-15 mengikuti pesawat Cina Tu-154 dengan jarak 30 meter.
Ini kemudian memicu kemarahan pihak Kementerian Pertahanan di Beijing yang mengatakan hal tersebut memengaruhi keselamatan penerbangan Cina.
"Kami tidak percaya dengan pernyataan Cina bahwa pesawat tempur Jepang datang pada jarak 30 meter di belakang pesawat mereka," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, dilansir dari the Guardian, Senin (16/6).
Menurut Yoshihide, pesawat di dalam video itu berbeda. Jepang pun telah mengajukan protes dan menuntut Beijing untuk menarik rekaman itu. Sebab, Beijing telah menuduh Tokyo berusaha menipu masyarakat internasional.
Kasus ini adalah kasus terbaru dalam sengketa teritorial antara Jepang dan Cina yang sudah berjalan lama. Pada 24 Mei lalu, Jepang juga mengatakan pesawat Cina telah terbang abnormal dalam jarak hanya beberapa puluh meter di belakang pesawat mereka.
Dua negara terbesar di Asia itu bersengketa atas pulau yang disebut Senkaku (Jepang) atau Diaoyu (Cina). Beijing pun mengumumkan zona pertahanan udara berupa sebagian besar Laut Cina Timur tahun lalu, meskipun hal itu diprotes oleh Jepang dan Amerika Serikat.
Jepang telah menerbangkan 415 kali pesawat tempur untuk melawan pesawat Cina hingga Maret tahun ini atau naik 36 persen. Kapal patroli kedua negara juga siaga di perairan yang disengketakan.