REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang meminta Beijing menarik tuduhan yang mengatakan pesawat F-15 Jepang mengikuti pesawat Tiongkok di atas Laut Cina Timur pada pekan kemarin.
"Kami tidak percaya dengan pernyataan Tiongkok bahwa pesawat tempur Jepang terbang 30 meter di belakang pesawat mereka," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, dilansir dari the Guardian, Senin (16/6).
Tiongkok mengatakan pada Kamis pekan lalu, dua pesawat Jepang F-15 mengikuti pesawat Tiongkok Tu-154 dalam jarak 30 meter. Ini kemudian memicu kemarahan Kementerian Pertahanan di Beijing yang mengatakan hal tersebut memengaruhi keselamatan penerbangan Tiongkok.
Tiongkok juga merilis video yang mereka klaim sebagai bukti bahwa Jepang mengikuti pesawat terbang mereka.
Namun hal tersebut dibantah Yoshihide, dengan mengatakan pesawat dalam video itu berbeda. Jepang pun telah mengajukan protes dan menuntut Beijing untuk menarik rekaman itu. Sebab, Beijing telah menuduh Tokyo berusaha menipu masyarakat internasional.
Kasus ini adalah kasus terbaru dalam sengketa teritorial antara Jepang dan Tiongkok yang sudah berjalan lama.
Dua negara terbesar di Asia itu bersengketa atas pulau yang disebut Senkaku (Jepang) atau Diaoyu (Tiongkok). Beijing kemudian mengumumkan zona pertahanan udara berupa sebagian besar Laut Cina Timur tahun lalu, meskipun hal itu diprotes oleh Jepang dan Amerika Serikat.
Jepang telah menerbangkan 415 kali pesawat tempur hingga Maret tahun ini atau naik 36 persen. Kapal patroli kedua negara juga siaga di perairan yang disengketakan.