REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan pada Senin memulangkan lima nelayan Korea Utara, yang diselamatkan saat kapal mereka tenggelam di pantai timur pada pekan lalu.
Menteri Penyatuan Korea Selatan mengatakan pemulangan tersebut dilakukan pada pukul 4.00 petang waktu setempat di perbatasan bersama desa Panmunjom.
Kelima nelayan tersebut diselamatkan oleh kapal penjaga pantai Korsel pada Jumat dan meminta agar dipulangkan ke Korut.
Sebelumnya pada awal Juni, Seoul membuat marah Pyongyang dengan menolak memulangkan dua nelayan Korut yang meminta tinggal di Korsel, setelah kapal yang mereka tumpangi terseret hingga ke perbatasan maritim dan diselamatkan.
Korut tidak mengakui perbatasan maritim yang disengketakan, dan pelanggaran perbatasan oleh kapal nelayan Korut sudah sering terjadi.
Kebijakan Korsel adalah mengizinkan nelayan untuk memutuskan apakah akan kembali ke Korut atau tidak.
Setiap tahun ratusan warga Korut kabur dari tanah kelahiran mereka yang terisolasi itu.
Sebagian besar menyeberang ke Tiongkok kemudian menuju ke negara ketiga seperti Thailand sebelum pergi ke Korsel. Pelarian dengan sengaja melintasi perbatasan laut atau darat antara kedua Korea sangat jarang terjadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
