REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Perusahaan gas Rusia, Gazprom akhirnya menghentikan pasokan gas ke Ukraina pada Senin (16/6). Rusia mengatakan Kiev tak kunjung membayar sisa utangnya sebesar 1,9 miliar dolar AS setelah batas waktu pada Senin pagi habis. Rusia mengumumkan Ukraina hanya akan mendapatkan kembali pasokan gas jika mereka membayarnya di awal.
‘’Posisi pemerintah Ukraina saat ini tidak konstruktif. Mulai hari ini sistem prabayar diberlakukan,’’ kata Alexei Miller, kepala eksekutif eksportir Gazprom pada Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dalam pertemuan di kediaman pemerintah di Gorki.
Miller mengatakan Ukraina hanya inginkan harga yang sangat murah. Menurutnya, itu sama saja dengan ‘pemerasan’.
Dalam konferensi pers ia mengatakan Ukraina harus membayar dimuka sekitar 4,5 miliar dolar AS jika ingin mendapatkan pasokan gas selama satu bulan kedepan.