REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mehleb dilantik sebagai kepala pemerintahan baru Mesir, Selasa (17/6). Pelantikan kabinet Mehleb disaksikan oleh Presiden terpilih Abdel Fattah el Sisi.
Pembentukan kabinet baru dilakukan setelah Mehleb memilih beberapa dari lebih 90 kandidat menteri melalui wawancara. Sisi mengangkat kembali Mehleb sebagai perdana menteri pada minggu lalu.Mehleb diikuti dua menteri baru mengambil sumpah jabatan di Istana Kairo.
Upacara pelantikan juga dilakukan pada Menteri Investasi Ashraf Salman dan Menteri Kerjasama Internasional Naglaa El Ahwany yang baru diangkat setelah //reshuffle//. Sementara, menteri lainnya seperti menteri keamanan dan ekonomi tidak diganti.
Perubahan yang paling penting dari kabinet baru adalah perbaikan pelayanan investasi yang terpisah dari industri dan perdagangan. Ini merupakan langkah penting dan peluang Kairo untuk menarik kembali dana asing. Sehingga hal ini bisa merangsang perekonomian Mesir setelah terpuruk dalam kekacauan politik.
Dalam jabatannya, Mehleb menjanjikan pemerintahan yang energik, fokus dan terkoordinasi dengan lebih baik. Ia mengatakan pemerintahannya akan bekerja dengan rencana ketat dan beberapa teknik kerja baru.
‘’Tidak ada waktu untuk istirahat,’’ kata Mehleb dikutip dari surat kabar nasional Al-Masry Al-Youm.
Ia berjanji akan mengikat semua menteri untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik. Ekonomi Mesir diperkirakan hanya akan tumbuh di kisaran 3,2 persen pada tahun fiskal yang dimulai pada 1 Juli. Angka ini masih jauh di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja. Apalagi populasi Mesir tumbuh dengan pesat dari angka 86 juta orang. Ini diperkirakan akan menambah kemiskinan.