REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wabah virus mematikan MERS masih menjadi masalah serius kesehatan masyarakat. Namun peningkatan kasus sudah berkurang dan penyakit tersebut tidak sampai menimbulkan darurat global.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan peningkatan jumlah kasus yang terjadi sejak April mulai menurun dan tidak ada bukti penularan antarmanusia.
"Upaya-upaya nyata telah dibuat untuk memperkuat pencegahan infeksi dan langkah-langkah pengendalian," kata WHO.
Sebagai hasilnya, komite secara aklamasi menyimpulkan bahwa syarat bagi Darurat Kesehatan Masyarakat untuk Perhatian Internasional (PHEIC) tidak dipenuhi. Aturan kesehatan internasional mendefinisikan PHEIC sebagai situasi luar biasa yang membahayakan negara-negara anggota WHO lain melalui penyebaran penyakit, dan membutuhkan tanggapan internasional yang terkordinasi.
WHO menekankan bahwa situasi MERS masih menjadi keprihatinan, terutama dengan antisipasi meningkatnya kunjungan ke Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji, umroh dan Ramadan. Jutaan orang datang ke Mekkah tiap tahun untuk melaksanakan haji, ibadah yang harus dilakukan setiap Muslim yang mampu setidaknya sekali seumur hidup. Musim haji tahun ini akan dilakukan pada Oktober.