Kamis 19 Jun 2014 15:21 WIB

Soal Penangkapan Khatallah, Libya: Kami Tidak Diberi Tahu

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Julkifli Marbun
Libya
Foto: [ist]
Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pemerintah Libya mengecam tindakan Amerika Serikat yang melakukan operasi penangkapan tersangka penyerangan konsulat AS di Benghazi, Abu Khatallah, Rabu (18/6). Pemerintah Libya menganggapnya sebagai pelanggaran kedaulatan Libya.

Tindakan ini dinilai sensitif bagi pemerintah Libya yang berada di bawah tekanan berbagai kelompok militan. Pemerintah mengeluarkan pernyataan resmi sebagai reaksi tindakan AS tersebut. Di Tripoli, Menteri Kehakiman Saleh al-Marghani mengatakan Khatallah harus dikembalikan ke Libya.

"Kami tidak diberitahu terlebih dahulu," kata Marghani dalam konferensi pers, dikutip Reuters. Ia berharap dunia membantu Libya mempertahanankan keamanan. Marghani mengatakan Khatallah telah dicari oleh pihak berwenang Libya untuk diinterogasi, tetapi mereka tidak mampu menangkapnya karena alasan keamanan.

Para diplomat mengatakan Libya telah melakukan segala cara untuk melakukan penangkapan tersangka penyerangan konsulat AS pada 2012 lalu tersebut. Juru bicara kementerian luar negeri Libya Kata al Saoud meminta agar Khatallah menerima pengadilan yang adil.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden Barack Obama resmi meluncurkan operasi khusus pada Ahad di Libya untuk menangkap Khatallah. Pasukan khusus AS dikerahkan untuk membawanya ke Amerika Serikat untuk diadili di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement