Kamis 19 Jun 2014 16:10 WIB

Libya Kecam Operasi Rahasia AS di Benghazi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: M Akbar
Peta Benghazi, Libya.
Foto: Aljazeera
Peta Benghazi, Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Libya mengecam operasi militer Amerika Serikat untuk menahan terduga pemimpin serangan yang mematikan di kantor diplomatik AS di Benghazi pada dua tahun silam. Operasi rahasia yang dilancarkan pada 15 Juni di dekat Benghazi ini dilakukan untuk menangkap Ahmed Abu Khattala.

Menurut diplomat Libya, serangan itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Libya.  ''Pemerintah Libya mengecam pelanggaran atas kedaulatan Libya,'' kata juru bicara menteri luar negeri Libya, Saeed Alaswad, seperti dilansir dari BBC.

Sementara itu, Menteri Kehakiman Salah al-Marghani mengatakan Tripoli belum diberitahu terkait operasi AS tersebut. Marghani juga mengatakan para tersangka harus dikembalikan ke Libya dan ditahan di sana karena pemerintahan lokal telah mengeluarkan surat perintah penangkapannya. Sayangnya, ia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Sebelumnya, sekretaris pers Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan tidak ada korban sipil dalam operasi AS. ''Semua personel AS yang terlibat dalam operasi ini telah aman meninggalkan Libya,'' jelasnya. Ia pun menolak menjelaskan lebih lanjut terkait serangan AS, dan hanya menyebutkan terjadi di dekat Benghazi pada Minggu siang.

Setelah pernyataan itu, Presiden Barack Obama pun memuji keberanian para militer, penegak hukum, dan para intelijen yang telah melacak dan menangkap Abu Khattala yang dinilai sebagai tokoh utama dalam penyerangan. ''Ketika warga Amerika diserang, tak masalah berapa lama prosesnya, tapi kami akan menemukan siapa yang bertanggung jawab dan mengadilinya,'' katanya. 

Direktur FBI, James Comey, mengatakan pihaknya tidak akan berhenti mencari para pelaku lainnya. Washington sebelumnya mengatakan Abu Khattala telah ditahan di lokasi yang aman di luar Libya.

Dalam serangan di Benghazi 2012 silam, duta besar AS Chris Stevens dan tiga orang lainnya telah tewas. Abu Khattala didakwa di pengadilan federal AS atas pembunuhan dalam penyerangan di fasilitas federal dan memberikan bantuan kepada para teroris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement