REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Raja Felipe VI (46 tahun) resmi dinyatakan sebagai kepala negara dalam sebuah upacara di parlemen, Kamis (19/6).
Sebelumnya, Raja Felipe menerima selempang kerajaan dari ayahnya, Juan Carlos, di Istana Zarzuela dekat Madrid. Dia menerima tahta kerajaan pada tengah malam setelah Juan Carlos secara resmi turun tahta pada Rabu.
Para wartawan mengatakan upacara berlangsung dengan sederhana karena banyak rakyat Spanyol yang mengalami kesulitan ekonomi. Upacara pengangkatan raja mengambil bentuk proklamasi, bukan penobatan. Ini adalah transisi kerajaan pertama di Spanyol sejak demokrasi dipulihkan pada 1970-an.
Felipe berjanji menegakkan konstitusi. Presiden Kongres Jesus Posada kemudian memproklamirkannya sebagai raja.
"Hidup Spanyol! Hidup Raja!" ujar Posada, dikutip dari BBC, Kamis (19/6).
Dalam pidato kepada parlemen, Felipe berterima kasih kepada orangtuanya. Dia mengatakan memiliki harapan besar bagi masa depan Spanyol.
"Sebagai kepala negara saya siap mendengarkan dan memahami, memperingatkan dan memberikan saran untuk membela kepentingan publik," kata Felipe.
Dia menyatakan siap menjadi raja yang dekat dengan rakyatnya untuk mempertahankan prestise dan martabat. Menurutnya, sekarang raja bukan hanya menjadi acuan tapi harus melayani seluruh warga Spanyol.
Tidak ada pemimpin asing atau keluarga kerajaan yang diundang ke acara tersebut.
Dia dan istrinya Letizia diarak di jalan-jalan di Madrid sebelum tampil di balkon depan Royal Palace.