Kamis 19 Jun 2014 19:29 WIB

Pakar: Obat Antidepresan Kurang efektif Pada Anak

obat antidepresan (ilustrasi)
Foto: AP
obat antidepresan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Profesor dari Universitas Sydney, Iain McGregor mengatakan, obat antidepresan sebenarnya kurang efektif untuk mengatasi kasus depresi dikalangan anak-anak dan remaja. Kondisi ini berbeda dengan pemberian obat sejenis pada pasien dewasa.

"Mengapa kita menjadi sangat tergantung dengan obat-obatan untuk mengatasi kesehatan mental kita? katanya baru-baru ini.

"Tampaknya kita juga perlu mendebatkan apa sebenarnya pola ini menguntungkan atau membahayakan, terutama bagi anak-anak yang sebenarnya hanya menderita gangguan psikologis tingkat menengah,” katanya.

Kecenderungan penggunaan obat dalam mengatasi gangguan mental pada anak diketahui dari meningkatnya  penggunaan obat Ritalin untuk pengobatan ADHD sebesar 35% di Australia selama 4 tahun terakhir.

Anak yang mengalami depresi, gangguan bipolar dan skizofernia, pengobatannya bisa dengan beragam jenis obat hingga terapi arus kejut listrik.

UU di Victoria yang membolehkan psikiater menggunakan terapi kejut listrik untuk mengobati depresi dan gangguan mental lainnya kepada anak berumur 13 tahun ke atas.

Di Australia Barat, anak yang berusia 14 tahun sudah bisa dimintai persetujuannya untuk mendapatkan pengobatan tersebut yang dikenal dengan nama terapi Konvulsif Listrik.

Jumlah anak-anak yang didiagnosis memiliki gangguan kesehatan mental telah meningkat di seluruh Australia, dan angka tersebut diperkirakan tidak mencerminkan jumlah sebenarnya dari anak-anak dengan kondisi tersebut.

Laporan terbaru dari Institut Depresi Australia menyebutkan 1 dari  5 remaja di Australia diketahui memiliki gangguan kesehatan mental serius namun lebih dari 60%nya mengaku enggan berobat ke dokter professional.

sumber : abc, radio australia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement