REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang wanita Amerika Serikat mengembalikan sejumlah benda purbakala peninggalan Firaun kepada pemerintah Mesir setelah puluhan tahun diselundupkan ke Negeri Paman Sam tersebut.
Kantor berita Mesir, MENA, Kamis (19/6) melaporkan penyerahan benda-benda purbakala itu dilakukan di kantor Kedutaan Besar Mesir di Washington DC, AS.
Disebutkan, Direktur Perlindungan Benda Purbakala Internasional Deborah Liebherr mewakili wanita tersebut untuk menyerahkan benda bersejarah itu kepada Duta Besar Mesir untuk AS Mohamed Taufik.
Sejumlah pakar masalah Mesir kuno dan kalangan pemerhati benda-benda arkeologi turut hadir dalam acara penyerahakan itu, katanya.
Dubes Taufik menyambut hangat niat baik pemilik barang selundupan tersebut dan mengharapkan beberapa kalangan lainnya yang diduga menyimpan benda Mesir kuno untuk mengembalikannya.
"Pemerintah dan rakyat Mesir sangat menghargai pengembalian benda yang tidak terbilang harganya ini," kata Dubes Taufik, "Kami yakin ada beberapa kalangan lain masih menyimpan secara ilegal barang berharga kami untuk dikembalikan."
Benda-benda kuno itu antara lain berupa patung mini Firaun dan Ratu serta artefak lainnya di masa dinasti kedua puluh enam. Benda-benda kuno tersebut akan disimpan di Museum Nasional di Kairo.
Wanita penyimpan benda kuno yang tidak disebutkan namanya itu bermukim di negara bagian Oregon, AS. Benda-benda tersebut merupakan milik orang tua wanita tersebut yang telah meninggal dunia.
Barang bersejarah itu diselundupkan ke negara itu sekitar tahun 1970-an ketika ayah wanita tersebut bekerja di satu perusahaan penyulingan minyak di Mesir.
Wanita pemilik barang ilegal itu mengaku mengembalikannya kepada pemerintah Mesir atas kehendak sendiri setelah membaca laporan surat kabar New York Times bahwa banyak benda kuno Mesir diselundupkan ke luar negeri Mesir termasuk beberapa kalangan warga AS.