REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badan PBB untuk urusan pengungsi, UNHCR, telah membuka kantor lapangan dan gudang di Kota Sweida, Suriah Selatan, untuk memperpanjang jangkauan upaya kemanusiaannya buat ribuan warga yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka.
Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam satu taklimat harian di Markas PBB, New York, Kamis (19/6) mengatakan, rombongan UNHCR pada Rabu (18/6) telah menyeberangi perbatasan dari Jordania dna melakukan perjalanan ke Kota Sweida, yang berdekatan, dengan membawa 25.000 selimut, 10.000 kantung tidur, 2.500 alat dapur, 2.000 lembar plastik dan 5.000 jerigen dari gudang di Amman, Jordania.
"Bantuan tersebut akan dibagikan kepada 550.000 warga Suriah yang menjadi pengungsi di negeri mereka sendiri dan tinggal di Gubernuran Sweida, yang bertetangga, dan Dara'a," kata Dujarric.
Pembukaan gudang dan kantor di Sweida adalah bagian dari kebijakan yang bertujuan memperluas operasi kemanusiaan UNHCR untuk mendukung peningkatan jumlah orang yang menjadi pengungsi di Suriah. "Jumlah para pengungsi diperkirakan lebih dari 6,5 juta orang di seluruh Suriah," ujar Dujarric.
Menurut UNHCR, kantor Sweida akan membagikan barang bantuan dasar, memperbaiki tempat berlindung kolektif dan mengatur pembagian layanan kesehatan, pendidikan dan hukum. Kantor tersebut juga akan menjadi pusat koordinasi angkutan bantuan di seluruh perbatasan Suriah-Jordania, terutama di Gubernuran Dara'a dan daerah yang sulit dicapai. UNHCR juga memiliki kantor di Damaskus, Aleppo, Al-Hassakeh, Qamishly, Homs dan Tartus.