REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Petro Poroshenko menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas rencana guna mengakhiri pertumpahan darah di Ukraina Timur.
Pembicaraan telepon itu merupakan percakapan telepon larut malam kedua antara kedua pemimpin itu pekan ini, kata Kremlin.
"Poroshenko memberitahu pemimpin Rusia tentang bagian-bagian penting dari rencananya untuk mengatur situasi di kawasan tenggara Ukraina," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan Kamis malam.
Putin memberikan "sejumlah komentar" terkait rencana untuk "segera mengakhiri operasi militer" yang diluncurkan oleh Kiev terhadap milisi separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina, Donetsk dan Lugansk.
Kantor Presiden mengatakan bahwa Poroshenko "memaparkan posisi kunci dan tenggat untuk realisasi rencana perdamaian terkait situasi di timur negara itu", dan menekankan perlunya pembebasan sandera oleh separatis.
Poroshenko mengatakan kepada Putin bahwa ia "mengandalkan dukungan atas rencana perdamaian" setelah gencatan senjata tersebut, menurut kantor urusan medianya.
Pertempuran di timur telah menewaskan setidaknya 360 orang di Ukraina sejak April, krisis terburuk di negara itu sejak kemerdekaannya pada tahun 1991.
Ikuti Whatsapp Channel Republika