Sabtu 21 Jun 2014 09:40 WIB

Ulama Irak Desak Maliki Efektifkan Pemerintahan

Rep: C66/ Red: Didi Purwadi
PM Irak Nouri al-Maliki
Foto: Reuters
PM Irak Nouri al-Maliki

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, diminta segera membentuk pemerintah inklusif atau mundur. Hal ini dikatakan oleh ulama yang menjadi wakil mayoritas syiah, Jumat (20/6).

Permintaan ini datang menyusul tantangan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Maliki ditantang oleh Obama untuk mengumpulkan seluruh perwakilan dari warga Irak, Kamis (19/6).

Ayatollah Ali al-Sistani, ulama syiah paling berpengaruh di Irak, menyalahkan Maliki atas kekacauan yang terjadi di negara tersebut.

Selama dua minggu terakhir, Irak mengalami krisis tersebut dan kehilangan sebagian besar wilayahnya di bagian utara. Penyerbuan banyak wilayah di utara,  termasuk kota kedua terbesar Irak, Mosul dilakukan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL).

Krisis yang semakin parah terjadi di Irak membuat Sistani angkat bicara. Ia mengatakan penting membuat pemerintah efektif yang didukung oleh keseluruhan rakyat dalam suatu negara.

"Pemerintah yang efektif harus mendapat dukungan nasional secara luas. Irak harus menghindari kesalahan di masa lalu," ujar Sistani melalui perwakilannya pada AP, Jumat (20/6).

Dengan pernyataan Sistani ini, Maliki dikatakan dapat mundur dari kepemimpinannya saat ini. Sistani menganggap Irak harus segera membuka cakrawala baru menuju masa depan yang lebih baik.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement