Ahad 22 Jun 2014 02:24 WIB

Satu Juta Warga Irak Mengungsi

Rep: C73/ Red: Taufik Rachman
Irak
Irak

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan (Jumat, 20/6), lebih dari satu juta penduduk Irak terpaksa meninggalkan rumahnya selama konflik yang terjadi tahun ini.

Angka tersebut diperkirakan bisa meningkat, seiring pertempuran untuk saling menguasai wilayah antara kelompok militan Islam dan pasukan keamanan Irak.

PBB menyatakan krisis kemanusiaan tengah terjadi di Irak, dimana anggota keluarga melarikan diri dari pertempuran yang terjadi di sana. Sementara di tengah musim panas, mereka hanya membawa pakaian yang melekat di badan. Mereka juga kesulitan dalam mencari tempat tinggal, makanan dan air.

Seorang pejabat pertahanan senior Amerika Serikat (AS) mengatakan, sekitar 300 penasihat militer AS akan tiba di Irak pada Sabtu (21/6). Jumlah itu merupakan tahap pengiriman pertama, yang menurutnya sangat kecil.

Sementara beberapa personil militer AS yang sudah berada di kantor kerja sama keamanan di Kedutaan AS di Baghdad, Irak, akan dipindahtugaskan menjadi penasihat di tahap pertama. Sekretaris Pers Pentagon, Laksamana John Kirby mengatakan, seperti dilansir dari CNN (20/6).

Diperkirakan, sekitar 500.000 orang akan melarikan diri dari kota kedua terbesar di Irak, Mosul. Dimana pekan lalu, wilayah itu jatuh ke tangan kelompok pejuang Negara Islam di Syiria dan Irak (the Islamic State in Syria and Iraq/ISIS).

Jum'at (20/6) lalu, Komite Palang Merah Internasional di Irak menyebutkan jumlah yang mengungsi dari Mosul sekitar 800.000 orang. Populasi penduduk di Mosul tercatat sebanyak 1,6juta jiwa.

Tidak hanya itu, CNN juga mencatat sekitar setengah juta penduduk mengungsi dari provinsi Anbar, bagian barat Irak. Dimana sejak awal tahun ini, wilayah tersebut didominasi kelompok militan Sunni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement