Ahad 22 Jun 2014 15:32 WIB

Australia 'Rayu' Pencari Suaka dengan Uang

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Para pencari suaka ke Australia
Foto: voanews
Para pencari suaka ke Australia

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia menawarkan para pencari suaka yang berada di kamp imigrasi dengan uang hingga 10 ribu dolar Australia (9.400 dolar AS) jika mereka membatalkan permohonan status pengungsi dan kembali ke negara asalnya.

Laporan The Sydney Morning Herald, Sabtu  itu memicu kemarahan dari penggiat hak-hak pengungsi yang mengatakan para pencari suaka bisa menghadapi penyiksaan jika kembali ke negaranya.

Laporan tersebut menyebutkan mereka yang kembali ke Lebanon dari pusat penahanan di Pulau Manus di Papua Nugini dan Nauru di Pasifik akan diberi uang paling banyak 10 ribu dolar Australia.

Sedangkan bagi warga Iran dan Sudan akan diberi 7.000 dolar Australia dan Afghanistan 4.000 dolar Australia. Para pencari suaka dari Pakistan, Nepal dan Myanmar akan diberi 3.300 dolar Australia.

Seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu, The Herald mengatakan berdasarkan UU Tenaga Kerja sebelumnya jumlah yang ditawarkan jauh lebih rendah, yakni antara 1.500 hingga 2.000 dolar Australia.

Menteri Imigrasi Scott Morrison belum mengonfirmasi jumlah itu, namun juru bicara kementerian mengatakan jumlah "paket balasan" disesuaikan dengan kasusnya. Proses pengembalian itu, katanya, telah menjadi kebijakan standar selama lebih dari 10 tahun.

Australia memperketat kebijakannya terhadap pencari suaka dalam beberapa tahun terakhir. Mereka yang datang dengan kapal tidak resmi akan ditolak tinggal di Australia, bahkan jika mereka dianggap sebagai pengungsi.

Sebaliknya, mereka akan dialihkan ke kamp penahanan. Selanjutnya, para pencari suaka akan tinggal di kamp tersebut.

Sejak kebijakan itu diterapkan, banyak pencari suaka yang memilih kembali ke negara asal secara sukarela. Jumlah orang yang mencoba memasuki Australia dengan kapal juga berkurang drastis. Selama enam bulan terakhir tidak ada kapal berisi pengungsi yang datang. Pemerintah Australia mengatakan 283 orang telah kembali ke negara asalnya dengan sukarela

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement