Ahad 22 Jun 2014 17:20 WIB

Generasi Muda Inggris Menghadapi Krisis Lowongan Kerja

Rep: C88/ Red: Julkifli Marbun
Bendera Inggris
Bendera Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kesempatan kerja bagi generasi muda yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan tinggi semakin menyempit. Demikian dilaporkan Trades Union Congress (TUC).

Laporan menyebutkan kondisi yang demikian membahayakan meski ada perbaikan kesempatan kerja. TUC berharap adanya peningkatan investasi dalam penyediaan lapangan kerja.

Pemerintah Inggris mengatakan penelitian TUC tersebut tidak valid. Menurut pemerintah, kesempatan kerja bagi warga Inggris saat ini lebih baik jika dibandingkan ketika pasca resesi lalu.

Departemen Pekerjaan dan Pensiun memperdebatkan statistik yang dikutip pada hasil survey. Mereka mengatakan TUC melakukan perbandingan antara situasi saat ini dengan ledakan ekonomi ketika akhir 1990an.

Survey TUC menggunakan studi tingkat pekerjaan untuk beberapa kelompok berbeda di Inggris. Laporan TUC menyebutkan generasi muda Inggris yang tidak mengenyam pendidikan tinggi memiliki kesempatan kerja yang rendah. Kesempatan kerja bahkan lebih rendah ketimbang kelompok usia 50-64 tahun.

Hasil penelitian mengatakan situasi ini ‘menandakan’ perubahan haluan dari 1998. Saat 1998 jumlah pekerja muda lebih banyak  25% daripada sekarang.

TUC melaporkan tingkat kesempatan kerja meningkat untuk kalangan single parent dan  golongan tua. Kesempatan kerja juga meningkat di kalangan pekerja Asia dan kulit hitam serta kaum difabel selama 17 tahun terakhir. Meskipun, mereka juga sedang mengalami penurunan kesempatan kerja.

Menurut sekretaris umum TUC, Frances O'Grady, pemerintah sebaiknya menambah semangat para pengangguran usia muda. “Pemerintah hendaknya mengalihkan jaring pengaman menjadi kesempatan untuk menambah ketrampilan dan memperoleh pekerjaan,” katanya.

“Kami membutuhkan peningkatan anggaran untuk program ketenagakerjaan. Misalnya dengan menjamin adanya pekerjaan atau pelatihan untuk pemuda menganggur lebih dari setengah tahun,” tambah O'Grady.

O'Grady  melanjutkan, mengeluarkan dana lebih untuk mendorong terbukanya lapangan kerja akan menghemat anggaran untuk jangka panjang. Anggaran yang dikeluarkan saat ini akan tergantikan dengan semakin banyaknya orang yang bekerja dan mampu membayar pajak.

Menteri Ketenagakerjaan, Esther McVey, mengatakan hasil survey TUC salah, menyesatkan, dan tidak bertanggung jawab. Menurut McVey saat ini memang masa di mana para pemuda kesulitan memperoleh pekerjaan. Namun, prospek para generasi muda lebih baik dibandingkan recovery  pemerintah di sektor lain.

“Generasi muda yang tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi memiliki tingkat kesempatan kerja yang lebih baik daripada hasil rilis TUC. Ini adalah kesempatan bagi setiap pemuda memiliki pekerjaan yang baik,” kata Esther McVey.

Inggris baru saja merilis hasil statistik nasional bulan ini. Rilis menunjukkan warga Inggris yang tidak bekerja berada pada level terendah dalam kurun lima tahun terakhir. Pengangguran berusia 16-24 tahun berjumlah sekitar 853,000 jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement