Ahad 22 Jun 2014 17:54 WIB

Generasi Muda Inggris Hadapi Krisis Lowongan Kerja

Rep: c88/ Red: Joko Sadewo
Para pencari kerja melihat informasi lowongan kerja pada sebuah bursa kerja.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Para pencari kerja melihat informasi lowongan kerja pada sebuah bursa kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, Inggris -- Kesempatan kerja bagi generasi muda yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan tinggi semakin menyempit.

Demikian dilaporkan Trades Union Congress (TUC) seperti dilansir HYPERLINK http://bbc.com"bbc.com. Laporan tersebut menyebutkan bahwa kondisi yang demikian membahayakan meski ada perbaikan kesempatan kerja. TUC berharap adanya peningkatan investasi dalam penyediaan lapangan kerja.

Pemerintah Inggris mengatakan penelitian TUC tersebut tidak valid. Menurut pemerintah, kesempatan kerja bagi warga Inggris saat ini lebih baik jika dibandingkan ketika pascaresesi lalu.

Departemen Pekerjaan dan Pensiun memperdebatkan statistik yang dikutip pada hasil survei. Mereka mengatakan TUC melakukan perbandingan antara situasi saat ini dengan ledakan ekonomi ketika akhir 1990an.

Survey TUC menggunakan studi tingkat pekerjaan untuk beberapa kelompok berbeda di Inggris. Laporan TUC menyebutkan generasi muda Inggris yang tidak mengenyam pendidikan tinggi memiliki kesempatan kerja yang rendah. Kesempatan kerja bahkan lebih rendah ketimbang kelompok usia 50-64 tahun.

Hasil penelitian mengatakan situasi ini ‘menandakan’ perubahan haluan dari 1998. Saat 1998 jumlah pekerja muda lebih banyak  25 persen dari sekarang.

TUC melaporkan tingkat kesempatan kerja meningkat untuk kalangan single parent dan  golongan tua. Kesempatan kerja juga meningkat di kalangan pekerja Asia dan kulit hitam serta kaum difabel selama 17 tahun terakhir. Meskipun, mereka juga sedang mengalami penurunan kesempatan kerja.

Menurut sekretaris umum TUC, Frances O'Grady, pemerintah sebaiknya menambah semangat para pengangguran usia muda. “Pemerintah hendaknya mengalihkan jaring pengaman menjadi kesempatan untuk menambah ketrampilan dan memperoleh pekerjaan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement