Ahad 22 Jun 2014 18:42 WIB

Starbucks Biayai Kuliah Karyawannya, Bagaimana di Indonesia?

Rep: cr01/ Red: Maman Sudiaman
Kuliah Online (ilustrasi)
Kuliah Online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Starbucks punya kebijakan baru. Perusahaan yang bergerak di usaha kopi ini akan membayari kuliah bagi pekerjanya di Amerika Serikat demi mendapatkan gelar sarjana di Arizona State University.

Rencana ini berlaku bagi karyawan yang bekerja setidaknya 20 jam seminggu dan memenuhi syarat untuk ikut program Starbucks Collage Achievment Plan. Kuliah dilakukan melalui sistem online dengan 40 program kuliah yang bisa dipilih, diantaranya bisnis, teknik mesin, pendidikan dan manajemen ritel.

Para pekerja yang terdaftar dalam program ini akan menerima biaya tambahan selama dua tahun dan biaya penuh selama dua tahun terakhir. Biaya kuliah bisa lebih dari 10 ribu dolar AS.

Menariknya, setelah lulus kuliah para pekerja tidak harus kembali mengabdi di perusahaan kopi ini.  “Ketimpangan di dalam negeri menciptakan banyak orang Amerika tertinggal. Pertanyaan bagi kita adalah kita hanya menerimanya atau berbuatu sesuatu untuk itu,” ujar Howard Schultz Presiden Starbucks yang dilansir BBC, belum lama ini.

Pihak kampus sendiri menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya program ini mendukung paling tidak 50 persen mahasiswa yang Amerika yang tidak mampu menyelesaikan kuliahnya lantaran kesulitan biaya, sibuk bekerja dan kurangnya dukungan.

“Mendukung ambisi mitra kerja kami adalah investasi terbaik yang Starbucks buat. Setiap orang yang bekerja keras sebagai partner kammi memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kuliahnya tapi harus seimbang antara kerja, sekolah dan kehidupan personal,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement