REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tentara Israel dilaporkan membunuh dua warga Palestina pada Ahad (22/6). Para petugas medis dan anggota kelompok Hamas mengatakan serangan-serangan tersebut karena insiden hilangnya tiga remaja Israel.
Dilansir dari thenation.ae, salah seorang tentara Israel mengakui bahwa negeri Yahudi telah menduduki desa-desa di Tepi barat. Pun, Israel telah mengumpulkan enam tersangka atas hilangnya tiga remaja asal negaranya.
Pemerintah Isreal pun sudah menyatakan mereka memberlakukan sejumlah operasi untuk menemukan Gid-Ad Shear (16 tahun), Naftali Fraenkel (16) dan Ayal Yifrah (19). Yang telah dinyatakan hilang sejak 13 Juni lalu.
Kelompok Hamas menyatakan tidak mengetahui mengenai tiga remaja Israel yang menghilang itu. Ahad (22/6) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam rapat kabinet menyatakan telah membeberkan bukti-bukti keterlibatan Hamas atas hilangnya tiga remaja tersebut kepada sejumlah negara.
“Kami tidak berniat untuk melukai siapa pun. Tapi pasukan kami melakukan hal yang seharusnya dilakukan untuk mempertahankan diri. Terkadang hal tersebut menyebabkan korban jiwa dan terluka dari pihak Palestina,” kata Netanyahu.
Pihak Militer Israel hingga saat ini telah mencari tiga remaja yang hilang tersebut ke 1.350 titik di Tepi Barat. Mereka juga telah menahan 330 orang warga Palestina. Penggerebekan yang dilakukan pihak Militer Israel menyebabkan bentrok yang menyebabkan sedikitnya empat warga Palestina tewas.
Selama penggerebekan pihak Militer Israel di Kota Nablus menembaki pelempar batu warga Palestina. Hal itu menyebabkan tewasnya satu warga Palestina bernama Ahmad Famawi (26).