Senin 23 Jun 2014 20:03 WIB

Kepemilikan Asing atas Lahan Pertanian Australia Masih Rendah

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Data survei Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan, kepemilikan asing atas lahan pertanian di negara itu relatif masih rendah. Dari 400 juta hektare lahan pertanian di Australia, kurang dari 12 persen yang dimiliki pihak asing.

Apalagi di Negara Bagian Victoria, proporsi lahan yang dimiliki asing yang terendah. Sedangkan Wilayah Utara yang tertinggi.

Kepala divisi statistik bisnis industri dan lingkungan ABS, Bruce Hockman, mengatakan, mayoritas lahan yang dimiliki asing adalah milik perusahaan-perusahaan besar. "Perusahaan-perusahaan besar itu memiliki lahan yang sangat luas, mungkin di atas 100 ribu hektare," jelasnya belum lama ini.

ABS melakukan survei atas suatu sampel 11 ribu bisnis yang diketahui mempunyai minat pertanian, dari seluruhnya mungkin 147 ribu. Memperoleh informasi pasti tentang siapa yang memiliki lahan pertanian skala besar di Australia mungkin sulit, mengingat masih belum ada daftar nasional kepemilikan asing.

Menteri Pertanian Barnaby Joyce mengatakan, pemerintah akan menepati janji kampanye 2013 untuk membuat suatu daftar. Dikatakannya, kerja awal dari departemennya difokuskan pada menjajaki suatu sistem pengumpulan informasi dari para pemilik asing dan agen-agen mereka untuk membuat suatu catatan komprehensif tentang investasi.

"Ini akan memungkinkan pemerintah membuat laporan yang dapat diandalkan tentang tingkat, dan tren, dari investasi asing dalam sektor pertanian Australia," kata Menteri Joyce.

"Australia memiliki sistem 'checks and balances' yang cukup baik dalam screening investasi asing," tambahnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement