REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang jenderal tentara Zionis beberapa waktu lalu mengatakan militer mereka merencanakan pengetatan pembatasan Palestina selama bulan suci Ramadhan yang kemungkinan akan dimulai pada 29 Juni mendatang.
"Ramadhan 2014 tidak akan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya," ujar Yoav Mordechai, kepala cabang tentara Zionis yang bertugas memantau urusan sipil Palestina, dilansir dari Almanar, Selasa (24/6).
Ketegangan di wilayah Palestina semakin tinggi sejak tiga pemukim diduga hilang pada Kamis malam pekan lalu di blok pemukiman Yahudi, Gush Etzion yang terletak di kota tepi barat selatan Hebron. Selama dua tahun terakhir, otoritas Zionis atau Israeli Occupation Forces (IOF) telah membolehkan Tepi Barat Palestina hingga Yerusalem untuk melakukan shalat di Masjid Al-Aqsa.
Karena sejumlah pemukim diduga hilang pekan lalu, ribuan pekerja Palestina dan pemilik usaha dilarang memasuki Gebron atau menyeberang ke tetangga mereka, Yordania melalui Jembatan King Hussein (Allenby) yang menghubungkan Tepi Barat ke Kerajaan Hashemit.
Pembatasan pergerakan warga Palestina telah diperketat sejak 12 Juni ketika lebih dari 200 warga Palestina ditahan di Tepi Barat dalam operasi keamanan yang dilakukan Israel. Dalam beberapa hari terakhir, pasukan keamanan Israel telah menahan sejumlah warga Palestina, termasuk anggota terkemuka Hamas, anggota parlemen dan mantan menteri di seluruh Tepi Barat yang diduduki.
Menurut Palestinian Prisoners' Club, sebuah LSM, lebih dari 5.200 warga Palestina termasuk 191 warga yang berada di tahanan administratif terus merana dan menderita di penjara-penjara sipil.