REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebuah ledakan bom mobil mengguncang kuat wilayah selatan Ibukota Lebanon, Selasa (24/6) dini hari. Beberapa orang dilaporkan menjadi korban dalam serangan ini.
Ledakan terjadi di dekat sebuah pos pemeriksaan militer dan sebuah kafe. Saat kejadian, banyak orang sedang berkumpul di sekitar lokasi untuk menonton piala dunia. AP melaporkan setidaknya dua orang terlihat terluka beberapa saat setelah bom mobil meledak.
Pejabat keamanan Lebanon mengatakan ledakan diyakini adalah hasil bom bunuh diri. Ia mengatakan hingga saat ini jumlah korban yang terluka sedikitnya lima orang.
Serangan bom ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di Lebanon dalam sepekan. Ledakan datang di tengah meningkatnya ketegangan di negara tetangga Irak. Kelompok Negara Islam Irak dan Mediterania Timur (ISIL) telah mengambil alih sebagian besar wilayah utara dan barat Irak.
Kelompok garis keras sunni ini mengatakan mereka bertanggung jawab atas serangkaian serangan di Lebanon. ISIL menunjukan serangan pada kelompok Hizbullah Lebanon, yang mana berjuang untuk syiah dan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pada Jumat (20/6) lalu, sebuah serangan bom bunuh diri juga terjadi di dekat pos pemeriksaan polisi Lebanon Timur. Dalam kejadian itu, seorang polisi tewas dan beberapa orang terluka. Serangkaian bom di Lebanon memicu kekhawatiran kekerasan di negara tersebut dapat terus berlanjut, sebagai dampak perang sipil di Suriah dan Irak.