REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH-- Beberapa warga Arab Saudi dan ekspatriat mulai memasang tangki air tambahan untuk memastikan konsumsi air mereka selama Ramadhan dan menghindari krisis air yang mungkin saja terjadi di Jeddah selama bulan puasa. Konsumsi air yang tinggi di Arab Saudi terjadi dibulan ini.
Banyak kabupaten di Jeddah mengalami kekurangan pasokan air tahun lalu, terutama saat bulan suci puasa yang jamnya lebih panjang tahun ini, lebih dari 15 jam pada beberapa hari pertama. Namun, banyak warga yang tinggal di distrik selatan Jeddah menderita krisis air permanen, terutama dimusim panas.
Mereka tak ingin menghadapinya lagi bulan ini, namun apa daya mereka tak mampu membeli tangki air yang besar dibulan suci ini.
"Keluarga saya belum mendapat air selama satu pekan. Saya miskin dan tidak mampu membeli tangki air seharga 100 saudi riyal (SR) dari perusahaan air. Jika ingin mendapatkan air, antriannya sangat lama," ujar Hani Al-Maimon, seorang warga Yaman di KM3 Mekah, dilansir dari Arab News, Selasa (24/6).
Ada pilihan tangki air ukuran 19 ton, 11 ton, atau tujuh ton. Namun, warga Jeddah biasanya lebih memilih kapasitas 19 ton. Hassan Al-Haj yang tinggal di Distrik Al-Nuzlah mengeluhkan banyak penduduk di wilayah itu menderita kekurangan air.
Ini adalah kedua kalinya masalah ini terjadi selama Ramadhan. Tangki air yang biasanya dikirimkan dalam waktu satu jam kini baru datang setelah 24 jam. Banyak penduduk yang antre di Tahlia kehilangan harapan menunggu air.
Pada 2013, banyak warga Jeddah yang berbondong-bondong ke pusat-pusat distribusi air Al-Faisaliyah dan menunggu dengan sabar. Permintaan air semakin meningkat menyusul kerusakan disalah satu pabrik pengolahan air di kawasan industri setempat.