Selasa 24 Jun 2014 22:59 WIB

Mantan Politisi Thailand Bentuk Organisasi Anti-Kudeta

Militer Thailand
Foto: AP
Militer Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Charupong Ruangsuwan, mantan menteri dalam negeri Thailand, yang diyakini berada di pengasingan, Selasa (24/6) mengumumkan mendirikan organisasi untuk melawan junta militer.

Dalam cuplikan video, yang ditayangkan di YouTube, mantan pemimpin Partai Pheu Thai, inti pemerintahan terguling Yingluck, mengatakan mendirikan "Organisasi Kebebasan Thailand untuk Hak Asasi Manusia dan Demokrasi" untuk melawan pelaku kudeta dan mengembalikan pemerintahan demokratis di negara itu.

Junta militer yang merebut kekuasaan pada 22 Mei telah melanggar aturan hukum, merusak prinsip-prinsip demokrasi dan menggerogoti hak-hak rakyat, kebebasan dan martabat manusia, kata politisi yang telah menantang perintah junta melapor dan akibatnya menghadapi surat perintah penangkapan.

Organisasi anti-kudeta, dengan Charupong menjabat sebagai sekretaris umum, akan beroperasi dari negara yang tidak diungkapkan, sesuai dengan pesan video. Hal ini diyakini bahwa sejumlah mantan anggota parlemen, akademisi, para anggota 'Baju Merah' dan tokoh-tokoh anti-kudeta lainnya telah bergabung dengan organisasi ini.

Selama sebulan terakhir, junta telah terus menutup mata pada kegiatan anti-kudeta serta komentar-komentar negatif terhadap junta di jaringan sosial, yang mengakibatkan penahanan beberapa aktivis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement