REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Ketua Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) pada Selasa mengatakan tidak ada kekurangan pasokan minyak akibat krisis di Irak dan setiap kenaikan harga di pasar adalah karena perdagangan spekulatif.
"Saat ini pasar mendapat pasokan sangat baik," kata Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah El-Badri, dalam kunjungan ke Brussel untuk pembicaraan dengan Komisioner Energi Eropa Guenther Oettinger.
"Tidak ada kekurangan di pasar minyak di setiap tempat di dunia. Tentu saja ada pemberontakan di Irak tetapi hal ini tidak mempengaruhi produksi kawasan itu," kata El-Badri.
Harga minyak dunia telah meningkat dari sekitar 109 dolar AS per barel ke posisi tertinggi sembilan bulan lebih pada 114 dolar AS didukung krisis tetapi tidak berada di dekat apa yang analis prediksi mereka bisa capai jika Irak menghentikan ekspor.
"Kami siap untuk setiap situasi yang tak terlihat. Jika ada masalah di pasar kami siap untuk memecahkan masalah ini," kata ketua OPEC.
Kenaikan harga yang terlihat di pasar minyak "bukan karena kekurangan pasokan tetapi karena spekulasi," tambahnya.
Irak merupakan produsen minyak OPEC dengan produksi lebih dari tiga juta barel per hari (mbpd) dan lebih dari 11 persen dari seluruh cadangan minyak yang diketahui. Negara ini tengah menghadapi serangan besar kelompok militan yang mengancam untuk memecah negara.