REPUBLIKA.CO.ID, SIMFEROPOL -- Petugas dari Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menggerebek sebuah madrasah di Desa Kolchugino yang berada tak jauh dari ibu kota Crimea, Simferopol, Selasa (24/6) kemarin.
Kepala sekolah setempat, Usniye Asanova mengatakan petugas juga menyita seluruh telepon genggam milik warga madrasah selama penggerebekan tersebut berlangsung.
Dikatakan 20 orang berseragam ‘Berkut’ mendatangi madrasah tersebut untuk memantau kemungkinan adanya kegiatan penanaman paham radikal di tempat itu. Berkut adalah unit polisi khusus yang dulunya berada di bawah Departemen Dalam Negeri Ukraina.
“Para petugas itu menyita ponsel kami sampai penggerebekan selesai,” kata Asanova kepada koresponden kantor berita Crimean Tatar QHA, seperti dikutip dari World Bulletin, Rabu (25/6).
Berkut sendiri sebenarnya sudah dibubarkan ketika pemerintah baru Ukraina menuduh mereka sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian hampir sebanyak 100 warga sipil selama aksi protes yang menyebabkan tersingkirnya mantan presiden Ukraina, Viktor Yanukovich.
Sebagai akibat dari krisis dan referendum Crimea 2014, pemerintah di Moskow memberikan aksesi Republik Crimea dan Sevastopol sebagai bagian dari Federal Rusia pada 21 Maret lalu. Tiga hari kemudian, Moskow pun mengambil alih unit Berkut Ukraina dan menempatkannya di bawah Kementerian Dalam Negeri Rusia.