Rabu 25 Jun 2014 16:26 WIB

Pemberontak Tembak Helikopter Ukraina

Rep: Dessy Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Pasukan separatis Ukraina proRusia. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Maxim Zmeyev
Pasukan separatis Ukraina proRusia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLOVYANSK—Pemberontak Ukraina timur telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Ukraina yang membawa para tehnisi. Para tehnisi tersebut baru saja memasang peralatan untuk memonitor rencana perdamaian di Ukraina timur. 

Dilansir dari BBC, akibatnya sembilan orang di dalam helikopter tersebut tewas. Insiden ini terjadi beberapa jam setelah separatis pendukung Rusia mengumumkan adanya gencatan senjata pada 27 Juni yang juga dilakukan oleh pasukan pemerintah. 

Menurut juru bicara pasukan pemerintah, Vladyslav Seleznyov, para tehnisis tersebut baru saja kembali setelah menyiapkan peralatan khusus pada Selasa kemarin. Namun, tiba-tiba helikopter mereka ditembak oleh rudal milik para pemberontak di dekat Slovyansk di Ukraina timur. 

“Terdapat sembilan orang di dalam helikopter. Menurut informasi awal, semua penumpang tewas,” kata Seleznyov. “Para pemberontak baru saja menembakkan roketnya dan bersembunyi di dekat desa Bylbasovka,” tambahnya.

Menurut pengamat militer, Dmytro Tymchuk, sebuah rudal yang ditembakkan oleh seorang pelaku, telah menjatuhkan helikopter tersebut. Di tempat lain, juru bicara pemberontak di Donetsk mengatakan baku tembak kembali pecah di dekat bandara yang telah dikuasai oleh pemerintah Ukraina. 

Para pemberontak menembak dua kendaraan lapis baja yang mengangkut personel militer saat meninggalkan bandara. Sebelumnya, Poroshenko mengatakan para separatis telah melanggar gencatan senjata dengan melakukan serangan di pos dan pengawasan militer dan menewaskan seorang tentara serta melukai tujuh tentara lainnya. 

Di Slovyansk, para separatis justru terlihat menjauhi kesepakatan gencatan senjata. “Kita seharusnya tidak percaya pada satu kata pun,”kata Igor Strelkov, pemimpin pemberontak di Slovyansk. “Pasukan Ukraina sedang mencoba memperkuat posisi barunya dibawah kesepakatan gencatan senjata,” tambahnya. 

 

 

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement