REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menetapkan dua mata-mata Hamas yang terkenal di Tepi Barat sebagai tersangka utama penculikan, Kamis (26/6). Penetapan tersangka utama ini, Israel nilai sebagai kemajuan dalam pencarian terhadap tiga remaja hilang.
Dua laki-laki yang dijadikan tersangka penculikan adalah Marwan Qawasmeh dan Amer Abu Aisheh. Dua pria ini diketahui adalah aktivis Hamas di Kota Hebron. Di kota tersebut, dua remaja dilaporkan menghilang pada 12 Juni lalu.
Penetapan tersangka ini membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta Palestina secara terbuka mengecam penculikan.
Dalam pertemuan mendatang dengan pemimpin Timur Tengah di Arab Saudi, Netanyahu juga ingin Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengakhiri pemerintahan Palestina bersatu.
"Saya berharap Abbas akan mengatakan hal-hal penting di Arab Saudi dan mengakhiri Pemerintah Palestina bersatu yang terbentuk dengan dukungan Hamas," ujar Netanyahu, dilansir AP, Kamis (26/6).
Israel menuduh Hamas sebagai pelaku penculikan tiga remaja yang hilang dua pekan lalu. Namun, hingga saat ini Israel tidak dapat memberi bukti kuat akan pernyataan yang mereka buat.