Jumat 27 Jun 2014 15:05 WIB

Gencatan Senjata Berakhir, Warga Ukraina Mengungsi ke Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Para pendukung pro-Ukraina terlibat bentrok dengan pendukung di Kota Donetsk.
Foto: AP Photo
Para pendukung pro-Ukraina terlibat bentrok dengan pendukung di Kota Donetsk.

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK– Seiring gencatan senjata yang akan dihentikan, ribuan warga Ukraina berbondong-bondong mengungsi, Kamis (26/6). Mereka berkendara dengan barang-barang penuh dalam mobil untuk menyeberang melalui perbatasan ke Rusia. Beberapa warga mengatakan mereka merasa dikhianati oleh pemerintah Ukraina dan bersumpah tidak akan kembali.

Dikutip dari AP, seorang komandan pemberontak di pos perbatasan tenggara dari kota Luhansk mengatakan sekitar lima ribu orang telah pergi pada malam hari. Sisanya mengikuti arus seiring gencatan senjata yang berakhir pada hari Jumat (27/6).

Masih belum jelas berapa banyak orang Ukraina yang akan menetap di Rusia. Layanan migrasi Rusia mengatakan pekan lalu mereka telah kedatangan sekitar 90 ribu warga Ukraina. Namun hanya sedikit yang meminta status sebagai pengungsi karena mengharuskan mereka tinggal di Rusia selama enam bulan.

Banyak dari orang-orang di Izvaryne pada Kamis mengambil kebutuhan rumah tangga termasuk perabotan. Boroday mengatakan setiap kali ada lonjakan bentrokan maka aliran pengungsi meningkat.

Pada Kamis, Poroshenko mengumumkan bahwa wakil-wakil dari daerah memberontak telah sepakat untuk melakukan pembicaraan dengan duta besar Rusia, mantan presiden Ukraina mewakili Poroshenko, dan utusan Eropa.

Putaran pertama perundingan dlakukan pada hari Senin dengan membawa pemimpin pemberontak ke meja perundingan untuk pertama kalinya. Kantor berita Rusia mengutip Pemimpin Republik Rakyat Donetsk Andrei Purgin mengatakan putaran berikutnya akan diselenggarakan Jumat di Donetsk.

Sementara, pemberontak di tenggara Ukraina pada Jumat pagi membebaskan empat dari delapan sandera yang merupakan para pengamat internasional dari Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Delapan sandera tersebut ditangkap lebih dari sebulan lalu.

Empat pengamat tersebut berasal dari Swiss, Turki, Estonia dan Denmark. Mereka merupakan bagian dari anggota misi. Pengamat dari Organisasi yang bermarkas di Wina ini ditangkap oleh pemberontak bersenjata ke sebuah hotel di pusat kota Donetsk.

Mereka juga diserahkan kepada rekan-rekan OSCE di sana. Sementara, empat sandera lain tetap di ditahan pemberontak di wilayah Luhansk tetangga. Delapan pengamat ini awalnya bertugas memantau kesepakatan yang disusun di Swiss pada bulan April untuk meredam krisis antara pemberontak dengan para pemimpin di Kiev.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement