REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Helikopter pasukan Irak menembaki sebuah kampus di Tikrit, Jumat (27/6). Penembakan ini dilakukan untuk menyerbu oposisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengambil alih kota kelahiran mantan Presiden Irak Sadam Husen dua minggu lalu.
Sebelumnya, pada Kamis (26/6) kemarin, pasukan Irak telah melancarkan serangan udara yang dikendalikan oleh komando khusus melalui helikopter. Dalam serangan udara itu, salah satu helikopter ditembak jatuh oleh anggota ISIS yang telah melakukan persiapan di stadion, tempat pasukan Irak mendarat.
"Saya mendengar tembakan dan melihat helikopter di dalam Kota Tikrit. Saya dan keluarga memutuskan untuk mengungsi ke kota terdekat pagi ini," ujar Farhan Ibrahim Tamimi, seorang profesor di universitas Tikrit, dilansir Reuters, Jumat (27/6).
Jutaan tentara Irak saat ini telah dilatih dan dipersenjatai oleh Amerika Serikat (AS). Pasukan Irak banyak dikerahkan ke wilayah utara Irak, dimana para pemberontak ISIS mengambil alih banyak kota di dalamnya.
ISIS tercatat telah menewaskan sebanyak 190 orang di beberapa kota yang mereka kuasai. ISIS muncul setelah Abu Bakr al Baghdadi, pemimpin kelompok menentang kepemimpinan Al Qaeda.
ISIS kemudian berperang di Irak dan Suriah, yang mana mereka bertujuan untuk menghapus batas kedua negara dan mendirikan negara islam. Hingga saat ini, ISIS telah membuat kemajuan dengan menguasai Provinsi Diyala dan di wilayah sekitar barat laut Irak.