REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan negaa-negara di Afrika Barat terhdap penyebaran Ebola. Pasalnya, hampir 400 orang telah meninggal sejak Ebola muncul lagi bulan Februari lalu, sehingga membuatnya sebagai wabah virus paling mematikan di kawasan itu.
Seperti dilaporkan VOA, Sabtu (28/6), sebagian besar infeksi terjadi di Guinea, tetapi para pejabat kesehatan di Liberia dan Sierra Leone juga harus mengatasi kasus-kasus virus itu, yang tampaknya menyebar.
Pada Jumat, Sierra Leone memperingatkan bahwa menampung orang yang terinfeksi virus Ebola merupakan tindak kejahatan serius. Kementerian kesehatan negara itu mengatakan sejumlah pasien yang terinfeksi telah meninggalkan rumah sakit atas kehendak mereka sendiri di distrik Kenema selatan, dan mereka tampaknya bersembunyi.
Tanggal 2 Juli, WHO akan mengadakan pertemuan para menteri kesehatan dari 11 negara guna mencari cara-cara untuk mencegah penyebaran virus itu. Ebola ditandai dengan gejala demam, muntah-muntah, diare, dan dalam banyak kasus, pendarahan internal dan eksternal. Belum ada vaksin atau obat untuk penyakit ini.