REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil presiden Iran urusan ilmiah dan teknologi, Sourena Sattari, mengatakan bahwa berkat kedekatan budaya, Indonesia adalah pasar bagus untuk produk perusahaan berbasis pengetahuan Iran.
Dalam pertemuan dengan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Gusti Muhammad Hatta, ia menambahkan bahwa Indonesia adalah negara terpadat di dunia Islam dan perusahaan berbasis pengetahuan dapat mengakses pasar bagus dengan menempa komunikasi.
Dia juga menyuarakan kesiapan pihaknya untuk memperluas dukungan kepada perusahaan dalam hal ini.
Sattari menggarisbawahi perlunya komunikasi lebih lanjut dengan negara yang memiliki kedekatan budaya, dan interaksi dengan Iran untuk mencari pasar baru di sana.
Mengacu pada kemampuan Iran di bidang teknologi modern, terutama prestasi luar biasa dalam nanoteknologi dan bioteknologi, ia mengatakan Teheran siap untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam memproduksi peralatan canggih di bidang.
Hatta, untuk bagiannya menyerukan perpanjangan nota kesepahaman tentang kerja sama ilmiah ditandatangani sebelumnya oleh kedua negara.
Menggambarkan Iran sebagai salah satu negara utama di kawasan itu, kata Hatta, "Mengingat populasi Muslim, memperkuat hubungan dengan Iran adalah salah satu prioritas Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dia juga menunjuk langkah cepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Iran serta memuji semangat untuk mentransfer teknologi.