Ahad 29 Jun 2014 12:09 WIB

Pasukan Militer Irak Serang Tikrit

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Polisi Irak sedang berjaga di Abu Ghraib, Baghdad.
Foto: ap
Polisi Irak sedang berjaga di Abu Ghraib, Baghdad.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Militer Irak mengatakan telah melakukan serangan besar-besaran untuk mengambil alih Tikrit dari tangan pemberontak ISIL. Operasi yang dimulai pada Sabtu ini dilakukan menyusul pertempuran hebat di kota tersebut. 

Mereka tengah berusaha merebut kembali universitas di kota tersebut yang sebelumnya telah dikuasai oleh militan. Dilansir dari Aljazeera, sumber militer Irak mengatakan mereka pun telah menguasai universitas tersebut. Namun, para pemberontak mengaku telah berhasil melawan serangan para militer. 

Militer Irak menyebut Tikrit telah dibersihkan dari para pemberontak ISIL. Tetapi, pernyataan tersebut dibantah oleh pendukung ISIL dalam website-nya. Meski pun begitu, hal ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya. Militer Irak juga menyebutkan telah menghancurkan sebuah konvoi yang terdiri dari 20 kendaraan pemberontak di antara Samarra dan Tikrit. 

Para pendukung ISIL pun menggunakan media sosial untuk menyampaikan kalau para pemberontak telah menghancurkan setidaknya 10 humvee, enam tank, dan sebuah helikopter dalam sebuah pertempuran. Pertempuran itu menewaskan hingga 300 tentara. Ini merupakan operasi terbesar pasukan Irak yang telah dilakukan di wilayah yang dikuasai pemberontak. 

Sementara itu, pesawat tak berawak yang dipersenjatai milik Amerika Serikat telah terbang di langit Baghdad. Para penjabat mengatakan pesawat tak berawak tersebut digunakan untuk melindungi para penasehat militer AS yang dikerahkan untuk membantu militer Irak mengusir para militan. 

Kementerian pertahanan mengatakan pesawat tak berawak tersebut akan mengawasi pasukan AS yang beroperasi di luar perbatasan kedutaan AS. Selain itu, juga dilaporkan adanya serangan udara di Mosul, kota terbesar kedua Irak. 

AS juga mengatakan telah mempersiapkan untuk menargetkan para pemimpin pemberontak dalam serangan udara. Hal ini merupakan salah satu opsi untuk melawan para pemberontak ISIL di Irak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement