REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -– Pemerinah Filipina meningkatkan keamanannya di sejumlah bangunan utama dan semua tempat publik menyusul adanya ancaman teror. Menurut kepolisian nasional, mereka telah mendapatkan informasi terpercaya terkait ancaman teroris di kepulauan Mindanao, khususnya di Davao.
Dilansir dari Channel News Asia, semua aparat kepolisian telah disiagakan untuk melakukan operasi keamanan terhadap kemungkinan penyusupan orang yang diduga anggota kelompok,” kata kepolisian nasional dalam pernyataannya.
Namun, kepolisian tidak menjelaskan bagaimana ancaman serangan itu akan dilakukan serta tidak menyebutkan kelompok manapun. Meskipun begitu, sebagian Mindanao sering kali mendapat serangan dari militan jaringan al-Qaeda.
Kepolisian mengatakan pasukan keamanan akan melakukan pemeriksaan dan patroli serta melakukan pemeriksaan di terminal, gedung-gedung penting, dan pusat perbelanjaan. Peringatan ancaman ini dilakukan ketika minoritas umat Muslim tengah merayakan bulan Ramadhan.
Sementara itu, militer Filipina mengatakan pihaknya tengah memburu Abdel Basit Usman yang juga masuk dalam daftar teror pemerintah AS. Usman dilaporkan telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan pada 2010. Namun, bukti terbaru menunjukkan ia masih hidup dan bersembunyi diantara komunitas militan di Mindanao.